Raksasa mesin telusur Google kini menggunakan artificial intelligence
(AI) atau kecerdasan buatan untuk memahami permintaan pencarian pada
mesin telusurnya. Lalu, apa dampaknya terhadap pemasaran digital?
Dikutip dari Bloomberg News,
Google mengatakan bahwa sebagian besar permintaan kini diterjemahkan
oleh sistem AI yang disebut RankBrain. Sistem ini menerjemahkan bahasa
tertulis ke dalam entitas matematika yang dipahami oleh komputer.
Secara
garis besar teknisnya, apabila RankBrain melihat sebuah kata atau
kalimat yang tidak familiar, mesin akan mencoba menerka kata-kata atau
kalimat yang mungkin memiliki arti yang sama dan menyaring hasil
pencarian berdasarkan itu.
Sistem RankBrain mampu menyediakan wawasan baru bagaimana brand bisa memanfaatkan mesin telusur Google. Berikut beberapa dampak sistem ini bagi pemasaran digital sebuah brand.
Hasil telusur lebih akurat.
Dengan pembelajaran mesin, RankBrain akan lebih baik dalam memahami
permintaan pengguna. Chief Strategy Officer Brandmuscle, Clarke Smith,
mengatakan seperti dikutip Adweek, “Hal ini harusnya menjadi
berita positif bagi para pemasar yang menganut filosofi pemasaran online
yang baik untuk terus mempublikasikan konten berkualitas tinggi yang
bisa menyelesaikan masalah.”
RankBrain bukanlah segalanya.
RankBrain adalah salah satu dari banyak faktor yang digunakan oleh
mesin telusur untuk menentukan hasil telusur – bukan menggantikan
algoritma Hummingbird yang kini masih digunakan Google.
Ulasan pelanggan memainkan peranan lebih besar.
Mesin telusur Google akan juga akan menggunakan ulasan pelanggan untuk
menyaring hasil telusur. Misalnya, jika pengguna memasukkan permintaan
‘restoran tradisional terbaik di Jakarta’, maka mesin telusur akan
menampilkan hasil pencarian berdasarkan ulasan online.
Pencarian berbayar lebih baik sepadan dengan tarif.
Bulan lalu Google mengungkapkan laporan laba kuartal ketiga yang
menunjukkan bahwa pencarian dari perangkat mobile untuk pertama kalinya
melampaui pencarian perangkat desktop. Dengan AI, Google bisa
meningkatkan relevansi pencarian dari perangkat mobile. Dengan begitu
diharapkan brand bisa menuai konversi yang lebih baik sehingga layak
dengan tarif iklan yang lebih tinggi.
Micromoments penting. AI bisa membantu Google memberikan hasil telusur yang dipersonalisasi untuk titik waktu tertentu (micromoment)
ketika pengguna tertarik dengan serangkaian hasil pencarian tertentu.
Hal ini karena mesin mempelajari mengapa, apa dan di mana pengguna
melakukan pencarian.
Permintaan melalui suara. Penarapan kecerdasan artifisial mesin menunjukkan bagaimana Google berharap penelusuran suara menjadi lebih umum ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar